Jumat, 11 Desember 2009

Terlalu banyak makan

Karena pekerjaan sudah selesai, saya agak cepat pulang kerumah karena cukup banyak menguras tenaga, untuk menyiapkan acara old and new 2010 fire works party (Pesta kembang api dan live band, di salah salah satu Resort tempat saya bernaung. Mencari sponsor tunggal, mencari dan memilih group band yang agak sedikit bonafide, negosiasi harga,dan banyak lagi yang lain termasuk isi kontrak yang membutuhkan penyesuaian keinginan kedua belah pihak, karena saya dipercayakan sebagai bagian pengatur acara.

Sesungguhnya sampai dirumah masih merasa letih dan juga lapar. Mencari makanan
jelas itu yang diincar untuk mengisi kampung tengah dan sudah tersedia di meja. Menunya..? ngak banyak memang ikan bilis goreng dengan kacang tanah ditambah sedikit petai goreng, aha....boleh juga nih gumanku.

Ngak terasa satu piring sudah berlalu dannnnnnnnnn..... kayanya nambah, perut masih minta untuk di penuhi dan berlanjutlah. Sebenarnya kebiasaan saya kalau makan hanya sedikit porsinya karena memang saya tidak begitu doyan berlebihan untuk menjaga kesehatan.

Dan sekarang bagian tengah terasa penuh dan mulai susah bergerak artinya saya barusan pesta pora (over eating). Penyesalan memang selalu datang belakangan dan hal itulah yang terjadi .

Merasa bersalah dan memikirkan kesehatan, karena efek over eating adalah mengembang kekanan dan ke kiri alias gemuk maka terpikir untuk mengharuskan membuang kalori melalui olahraga (lari). Sambil menunggu istrahat sebentar dan mulailah mencari sepatu olah raga. Persiapan sudah lengkap dan meluncurlah meninggalkan rumah dan mulai berlari. Ngos-ngosan memang dan inilah akibat kurang jamu (kurang jaga mulut) dan terus berlari.

Sementara sudah mulai keringatan ada yang aneh yang saya rasakan, kaki mulai gatal, sampai ke paha,dan rasa risih mulai mengganggu meskipun sambil berlari harus mengaruk sana sini. oooo..ini ada apa ya...ngak mungkin ada nyamuk yang menggigit sementara saya masih bergerak terus. Ternyata saya baru ingat kata teman saya yang sudah biasa lari, kalau ada gatal disaat kita berlari mulai dari kaki itu artinya racun dalam tubuh kita mulai keluar melalui keringat dan melewati pori-pori dan hal itu biasa terjadi bagi orang yang jarang olah raga khususnya lari.

Ngak terasa sudah hampir tiga kilo meter sudah ditempuh dan jarak rumah tinggal beberapa puluh meter lagi. Sampai juga akhirnya di rumah dan terus memburu air untuk memuaskan dahaga. Sambil duduk dan menarik satu lagi kursi sebagai tumpuan kaki yang sudah pegal.

Sambil istarahat di depan televisi dan mulai menghidupkannya ada live show dari SBC five (SBC 5) channel Singapore yang menayangkan acara Sea Games. Acara olah raga se Asean (Singapore, Philipine, Indonesia, Myanmar, Malaysia Timor Leste dan Laos) sebagai tuan rumahnya.

OOOOO... pertandingan renang rupanya yang sedang berlangsung. Persiapan atlet sudah mulai memasuki arena/gelanggang dan satu persatu saya mengamati kalau-kalau ada atlet Indonesia yang masuk karena ini sudah acara final, artinya tidak ada lagi pertandingan yang lain setelah ini. Mulai urutan satu, dua, tiga dan ternyata ada atlet Indonesia yang masuk ke final dan berada dipaling pojok lintasan yaitu nomor delapan, memakai costum renang warna coklat tua. Yang bisa saya baca di televisi yang mewakili Indonesia atas nama Erni Susilowati.

Peserta sudah terjun ke lintasan dan saya mulai berharap bahwa Indonesia minimal dapat medali perak. Ngak tau kenapa ada feeling seperti itu padahal saya tidak pernah tau peta kekuatan di olah raga renang, atau mungkin hanya karena rasa nasinalis saya aja yang membuat target seperti itu.

Ternyata ketika turun di lintasan, perserta menggunakan gaya bebas atau kalau ngak salah dengar melalui reporternya Free style strooke, mudah-mudahan saya ngak salah dengar istilah itu. Lima puluh meter pertama Erni masih berada di urutan ketiga dan saya mulai berharap bahwa di lima puluh meter terakhir akan fight untuk mendapatkan the best alias juara.
Rasa gelisah mulai bertambah di lima puluh meter kedua atau lap akhir gelisah saya mulai kenyataan. Saya bisa-bisanya gelisah paling-paling kalau saya nonton acara tinju atau sepak bola yang membuat saya gelisah tapi ini kog aneh, nonton acara renang kog bisa terjadi dalam diriku. Ternyata di lap lima puluh meter ke dua Erni yang mewakili Indonesia jauh tertinggal di belakang bahkan urutan paling terakhir sampai garis finish sesuai dengan nomor urutan lintasan nomor terakhir (delapan). Saya hanya menarik nafas panjang karena hasil pertandingan tidak sesuai dengan harapanku, dan yang menjadi ratunya sore itu adalah Singaporean.

Tidak lama setelah cara ladies sekarang giliran Gentlement alias laki-laki. Indonesia berada di Urutan ke tiga dan diwakili oleh Victor hanya itu yang bisa saya dengar melalui reporter saat itu. Saya kemudian berpikir mungkin ini yang bisa menyumbangkan emas karena ini adalah laki-laki, dan kelihatannya dengan rambut yang agak gondrong yang dibalut penutup kepala cukup meyakinkan untuk menyabet medali.

Ternyata gentlement menggunakan gaya yang berbeda gaya punggung (back strooke) saya pikir karena yang pertama gaya bebas, mempergunakan istilah (free syle strooke) dan ini mungkin karena punggung barang kali disebut back strooke.

Pertandingan sudah dimulai dan hasilnya....tidak jauh beda dengan yang ladies, ini hanya berada di urutan ke enam artinya posisi ke tiga jika dihitung dari belakang.Andai saja penghitungan dimulai dari belakang artinya kita harusnya medali perunggu karena diposisi ke tiga, tapi sayang, hitungannya tidak bisa dibalik tentunya karena belum ada perhitungan seperti itu. Atau pengecualian bila pertandingan sepeda lambat, tentu yang dapat juara yang paling lambat.

Raja kolam renang saat itu juga dari Singapore, artinya ratu dan raja kolam renang Sea games kali ini adalah Singaporean.

Saya mematikan televisi karena kecewa tentunya, saya mulai ngedumel dan berkata bahwa jumlah penduduk Indonesia dua ratus juta lebih dan Singapore hanya empat juta, mengapa penduduk yang sepersekian persent jumlah penduduk Indonesia bisa menjuarai pertandingan tersebut. Dimana letak kesalahannya, dan dimana letak keunggulan mereka, apa rahasia mereka dan terrrrrrrrrrrrr..lalu banyak pertanyaan dalam hati saya.

Saya masih ngedumel,,,,,, apa dong yang membuat prestasi Indonesia sangat melorot...?
Mungkin kebanyakan makan pikirku...jadi terlalu berat untuk bertanding, mereka mungkin over eating seperti yang barusan saya lakukan sehingga memaksa saya untuk bergerak dan berlari meskipun bukan mencari juara tapi lebih dari itu untuk kesehatan.

makan memang sangat dibutuhkan tapi makanlah secukupnya karena memang itu yang terbaik untuk kehahatan dan prestasi tentunya.


ganbatte kudasai ....

0 komentar:

Posting Komentar