Jumat, 04 Desember 2009

Belajar pada semut...?

Apa benar saya harus pergi dan memperhatikan semut...? emang ada apa dengan semut..? emang ngak ada contoh yang lain selain binatang yang kecil itu.?

Tapi mari kita belajar taat untuk melihat contoh nyata dalam kehidupan kita sehari-hari yang kadang kala kita tidak sadar sehingga membuat kita terlena akan prilaku dan sikap yang kita lakoni day by day.

"Hai pemalas pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak". (amsal 6 : 6).

Firman Tuhan mengajak kita melihat hal-hal yang tidak terlalu jauh dari kehidupan kita agar kita misa melihat contoh nyata untuk berbuat sesuatu dengan teratur, baik dan dilakukan secara bersamaan.

1. Tanpa pemimpin tapi mampu bekerja sama

Kehidupan yang dilakukan oleh semut adalah melakukan tugas tanpa pemimpin, tanpa pengatur dan tanpa penguasa artinya semua yang dilakukan adalah bekerja sama tanpa ada yang harus mengkomando dan semua pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan sempurna.

Mari belajar pada semut, tanpa pemimpin aja mereka mampu untuk melakukan segala sesuatu pekerjaannya. Kita seharusnya jauh lebih baik, lebih sempurna dari pada semut yang kecil itu. Bahkan kita sudah ada yang memimpin atau bahkan kita mungkin yang termasuk dalam kelompok pemimpin tapi masih banyak kendala dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban kita

Lihatlah usaha mereka,semut mampu mengumpulkan bekal, makanan disaat waktu panen dan juga disaat waktu panas. Artinya segala sesuatu mereka mau melakukan sesuatu untuk kebutuhan mereka sendiri dan mengerti kapan mereka harus berbuat ini dan itu. Segala hal yang merintangi kita untuk melakukan sesuatu, hindarilah itu, berbuatlah, bekerjalah dan jangan malas. eh..kalau malas artinya kita tidak lebih baik dari pada semut bukan...?

Amsal 6: 9-10. "Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tingal berbaring".

Lihatlah ayat tersebut diatas, kemalasan membuat kita terpuruk, menghabiskan waktu untuk tidur juga bukanlah pilihan yang bijak, karena semua ada konsekwensinya yang bermuara kepada kehancuran, kemiskinan dan penderitaan.

Ketika saya membaca ayat 10. teringat almarhum artis yang mendadak populer dan sesaat meniggal di saat terkenal yaitu mbah surib dengan lagu "bangun lagi, tidur lagi dan tidurrrrrrrrrrrrr lagi. Hal itu berbicara tentang kemalasan seseorang yang hdiupnya hanya dihabiskan untuk tidur dan tidak melakukan kegiatan yang berarti or do nothing. So..semut adalah contoh yang baik untuk belajar bagi kita,bagi mereka,bagi semua yang merasa termasuk golongan do nothing.
Ingat bahwa "You and I created to be succesefull or kita diciptakan untuk behasil...titik!".

2. Mengikuti alur

Ketika banyak semut dirumah, saya mencoba memperhatikan tingkah dan laku sebagian besar kehidupan semut.
Kehidupan semut ketika mereka melakukan tugas bersama,mencari makan dan mengumpulkannya maka hal yang patut kita beri tanda adalah tetap berada dalam jalur atau alur yang mereka ciptakan sendiri. Jarang sekali kelihatan yang dalam kumpulan yang sama yang membelot atau tidak berada dalam jalur yang ada.

Bergurulah pada semut untuk hal keteraturan dan berada dalam barisan yang sudah ditentukan. Setiap bentuk kerjasama yang akan kita lakukan hendaknya berada dalam hukum dan garis yang sudah ditetapkan dan tidak membelot. Kegiatan yang dilakukan secara kelompok haruslah dilakukan dalam kelompok dan tidak berpencar atau melakukan sesuatu untuk menunjukan diri sendiri atau one man show. semut tidaklah one man show tapi one ant show...

3. Tetap tegur sapa

Siapa bilang hanya manusia yang mampu say hello atau bertegur sapa bila ketemu sesama..? Sesungguhnya binatang kecil pun seperti semut sudah dan tetap melakukan hal seperti itu tanpa kecuali, dan tan pa membada-bedakan gender, golongan, kasta atau hal lain yang bersifat kedudukan sosial.

Perhatikan ketika setiap bertemu maka semut dalam kondisi apapun, tergesa-gesa untuk melakukan gawe bersama, mood ataupun tidak tapi tetap saya hello....ngak percaya..? lihat saja dan buktikan dimana ada kerumunan semut , meski hanya sesaat berpapasan akan saling menyapa.

Kita pun diajak untuk memperhatikan kehidupan semut yang hitam dan kecil ini, yang memberi arti yang sungguh mendasar bagi manusia namun sederhana tapi sungguh bermanfaat antara lain :

* Bertegur sapa setiap saat tanpa ada perbedaan
* Rasa saling memperhatikan
* Bersahabat tanpa permusuhan


Sadar atau tidak bila kita memperhatikan kehidupan semut tersebut maka harus diakui "Kita sering kalah dengan semut," kehidupan sosial kita sering dipengaruhi oleh mood, persoalan yang mengganjal, serta kesusahan lainnya yang mengakibatkan ketidak maksimalnya nilai sosial serta pranata-pranata lainnya bahkan membuat tidak adanya kata kebahagiaan yang di idam-idankan oleh setiap manusia.

Seberat apapun persoalan, kesusahan dan tekanan, bersikap dan tetaplah bersahabat dan tidak memasang muka marah yang membuat orang lain terluka. "Perhatikanlah bila kita memperlihatkan amarah itu secara terbuka maka orang lain akan menderita. Bila kita menunjukkan amarah itu secara tertutup , maka kita sendiri akan menderita."

So...kalau ada yang nanya ngak boleh marah dong..? Marah boleh tapi :

a. Efesus 4:26 " Apabila kamu menjadi marah jangan lah kamu berbuat dosa, janganlah matahari terbenam sebelum amarahmu padam."

Setiap makhluk hidup bisa marah, apalagi manusia bila tersinggung,dirugikan difitnah , dan ayat tersebut diatas kita diingatkan untuk tidak berbuat dosa. Artinya ketika kita marah haruslah ada pengontrolan diri sehingga tidak menimbulkan amarah yang tidak terkendali sehingga menimbulkan dendam.

Marah ternyata ada batasnya, ayat tersebut diatas juga menuntun kita untuk tidak marah sampai matahari terbenam. Artinya marah yang tidak berlarut-larut dan berkepanjangan sehingga menimbulkan luka batin bagi si pemarah dan juga yang di marahi. Kemarahan yang melampauhi batas akan sangat menggangu kehidupan, terutama kestabilan emosi, tidak bisa tidur dan berefek kepada hal-hal yang lain yang lebih dominan merugikan dari pada menguntungkan termasuk mempengaruhi etos kerja dan sosial.

b. Efesus 4:27 "dan janganlah beri kesempatan kepada iblis."

Kemarahan yang tidak ada batasnya selain menimbulkan kerugian secara spirit juga mengundang dan memberi kesempatan kepada si iblis. Jelas pesan dalam ayat tersebut yaitu tidak memberi kesempatan kepada iblis. Di saat kehilangan kontrol diri atau tidak mampu menahan amarah maka iblis tau mampu mempergunakan kesempatan sehingga hal-hal yang tidak pernah kita bayangkan atau diduga bisa akan terjadi akibat dari profokasi dari si iblis, misalnya merusak, melukai, mengutuk bahkan membunuh. So marah boleh tapi jangan sekali-sekali memberi kesempatan kepada iblis si perusak itu.

4. Bertahan dan tetap siaga

Pernahkah melihat binatang ini yang kadang kala berkeliaran di lantai kamar mandi..? dan ketika kita mengguyur lantai maka ada dua hal yang terjadi :

a. Semut itu bertahan dimana dia berada
b. Hanyut bersama air tapi bila ada kesempatan akan berpegang dimana tempat bisa bertahan.

a. ketika kita mengguyur lantai maka biasanya semut mencoba bertahan dan berharap segera setelah air menyusut akan pergi dan menghindari terjadinya musibah yang menimpanya.

Dalam kehidupan ini kita belajar dari semut, keadaan, masalah, persoalan yang seakan-akan menghayutkan kita, mencoba menenggelamkan, menyedot maka bertahanlah pada pisisi yang baik, yang tidak mudah hanyut, tidak mudah diseret arus yaitu IMAN karena disitulah seharusnya kita bertumpu karena dengan iman kita tidak akan goyah. Pastikan selesai persoalan dan masalah maka bangkitlah dan berjuanglah untuk lepas dan keluar dari tempat itu dan tetap berpijak pada IMAN.

b. Kadang kala ketika pencobaan datang kita sering terbawa arus, menyeret, tapi bersiaplah bahwa dalam setiap kesempatan kita dimampukan untuk bisa keluar dari jebakan. Lihat saja semut yang terseret arus air,sambil mencari tempat dimana dia harus bertumpu, berpegang dan hal itu berlaku atas kita, be aware, kenalilah dan lihatlah waktu yang tepat, bila ada kesempatan untuk berpegang berpeganglah dan jangan lepas.Kita sebagai orang percaya, marilah kita berpegang pada sumber yang benar yaitu Firman Tuhan.


ganbatte kudasai...

0 komentar:

Posting Komentar