Senin, 21 Desember 2009

Mengadopsi Anak

Mengadopsi anak bukanlah hal yang baru, biasanya disetiap keluarga yang masih belum dikarunia momongan, pilihan yang terbaik adalah mengadopsi anak saudara ataupun anak orang lain yang memang keluarganya mengijinkan untuk diadopsi. Ataupun karena berbagai alasan karena ketidak mampuan untuk memelihara,
 mengharuskan mereka untuk melepas anaknya kepelukan orang lain yang lebih mampu untuk mengurus dan memelihara, dengan harapan si anak dapat terurus dan terpelihara dengan baik serta punya kehidupan yang lebih baik.

Cara tersebut tidaklah biasanya berlaku terhadap setiap calon yang mengadopsi. Sebutlah seorang raja yang lebih dari berkecukupan mempunyai cara tersendiri untuk mengadopsi anak. Sang raja dalam masa tuanya menginginkan seseorang yang akan mewarisi tahta kerajaan untuk meneruskan kepemimpinannya karena sang raja memang sudah tua dan bahkan sakit-sakitan.

Entah ide dari mana, raja mengadakan sayembara besar-besaran bahwa raja menginginkan mengadopsi seorang anak dengan kriteria tertentu yang sudah dipersiapkan para ahli dan ajudannya.

Peserta yang cukup banyak membuat para ahli/penasehat raja betul-betul memberi test tertentu untuk mendapatkan kwalitas yang sempurna seperti yang diinginkan sang raja.
Delapan besar sudah tiba dan kedelapan pemuda yang lolos dari tes penyisihan akan mengikuti test yang terakhir.

Kedelapan calon pewaris tahta kerajaan itu sungguh-sungguh memperhatikan titah sang raja, sebagai test yang paling akhir yang menentukan, salah satu dari mereka pasti terpilih untuk menjadi calon pewaris tahta.

Kedelapan peserta diberi oleh raja, benih tanaman untuk ditanam dipelihara dan dirawat dengan persyaratan jika sudah waktunya,raja akan memanggil mereka untuk membawa benih yang tumbuh dan paling subur dan baik, itulah yang akan menjadi pemenangnya.

Dua bulan lamanya, setiap peserta mendapat kesempatan untuk menanam, memupuk, memelihara sehingga tanaman dari benih yang diberi raja tumbuh subur dan baik.

Ketika harinya tiba kedelapan peserta itu membawa dan memperlihatkan tanaman yang subur dan baik itu dihadapan sang raja. Dengan dimulai dari peserta yang pertama, kedua, ketiga sampai dengan peserta yang ketujuh semua tanaman itu baik dan tumbuh sangat subur serta baik dipandang. Penonton yang memadati istana raja pun bersorak gembira melihat semua tanaman dapat tumbuh subur.

Kini giliran peserta yang kedelapan, datang kehadapan sang raja sambil memohon maaf dan berkata. Ini tuanku raja, pot tempat saya menanam benih yang diberikan tuanku. Usaha yang maksimal, penyiraman,pemupukan sudah hamba laksanakan tapi inilah benih itu tidak mau tumbuh. Ampuni hamba ini yang tidak mampu memelihara benih itu sehingga tidak tumbuh seperti yang tuan harapkan, sambil memohon pengampunan dihadapan sang raja.

Semua mata memandang dan mulai mencemooh peserta yang terakhir, tapi tindakkan sang raja membuat warganya terheran-heran karena peserta yang terakhir itu dia peluk,puji dan dia mulai mengumumkan kepada warga bahwa inilah ahli warisku yang akan meneruskan kerjaan ini.
Semua mata tertuju dan terheran-heran atas tindak sang raja karena memilih ahli waris justru yang tanaman dan benih yang tidak tumbuh.

Belum selesai raja berkata, lalu dia meneruskan serta memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap ketujuh peserta lainnya dan berkata: Ketujuh peserta ini adalah mereka mencoba menipu aku (raja) karena semua benih yang kuberi, sebelumnya sudah direbus. Artinya, seharusnya tidak satupun benih yang boleh tumbuh seperti yang dikerjakan oleh peserta yang terakhir ini. Dan pemuda yang ini adalah seorang yang jujur dan tulus karena dengan sungguh dan tulus dia menceriterakan semua proses yang dilakukan tanpa ada kebohongan. Ke tujuh peserta lainnya ini harus di hukum karena berusaha menipu dengan menanam bibit lain yang tidak berasal dari istana.

Kriteria yang saya perlukan untuk seorang ahli waris adalah orang yang jujur apa adanya dan tulus tidak menipu. Karena ketulusan dan kejujuran sangat dibutuhkan untuk meneruskan kerajaan ini.

Hal yang boleh kita ambil hikmat melalui ilutrasi tersbut adalah :

Kejujuran adalah prioritas utama, apapun hasilnya berlaku jujurlah
Tuluslah untuk mengerjakan sesuatu dan tidak hanya termotifasi untuk mendapatkan hadiah semata.
Jangan pernah berharap banyak, dari hasil yang tidak dilakukan dengan baik dan benar.

Bila tiba waktu-Nya perhatikanlah keadaan anda, sudahkah anda berlaku setia, jujur dan tulus ? Hanya peripadi lepas pribadi yang mampu untuk menjawabnya.

Merry Chrismas bro and sister....

0 komentar:

Posting Komentar