Rabu, 20 Januari 2010

SIM kadaluarsapun lolos dari razia

Siang itu sangat cerah dan angin bertiup cukup kencang sehingga rasa terik matahari tidak begitu menyengat kulit. Entah ide dari mana, tiba-tiba saja muncul untuk pergi jalan-jalan sekaligus pergi mencari informasi penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran 2010 dan 2011 di beberapa sekolah sebagai persiapan untuk anak-anak yang sebentar masuk tahun ajaran baru. Kebiasaan yang berlaku disini adalah jauh-jauh hari harus mendapatkan informasi kalau tidak, akan ketinggalan lebih lagi untuk sekolah-sekolah favorit dan International.
Karena tidak biasa bepergian jauh naik motor, maka kami mempersiapkan diri untuk melengkapi termasuk kelengkapan penutup kepala, untuk safety tentunya atau kemungkinan ada pemeriksaan mendadak di perjalanan. Ide yang muncul adalah meminjam helm , ternyata helm yang dipinjamkan sangat standard karena biasanya dipergunakan untuk olah raga balap Go-kart.


Persis seperti dugaan semula, dipertengahan jalan ada razia kendaraan. Eh ternyata setelah mendekati area pemeriksaan, rupanya tidak semua kendaraan yang lalu lalang di periksa hanya difokuskan untuk kendaran roda dua dan mobil yang memuat barang. Aneh juga nih..pikirku...kalau mau razia yang semuanya dong, kog... main tebang pilih.
Ketika sudah mendekat areal pemeriksaan ,dalam benak saya berkata ; bukankah SIM motor saya sudah lama mati ? Sejak September tahun lalu, batas akhir penggunaannya. Tapi saat itu saya sampaikan kepada istri saya  bahwa SIM saya sudah mati,  tapi dia diam seribu bahasa seakan mengerti akan apa yang terjadi bila ada razia seperti ini .Karena memang dia tau persis bahwa September tahun lalu SIM itu sudah kadaluarsa.
Pelan dan pasti motor kami diarahkan dan digiring untuk pemeriksaan surat-surat kendaraan. Dengan nada yang sopan seorang Polantas menanyakan Surat STNK dan SIM. Spontan saya mengeluarkan dari dompet dan langsung menyerahkan dua potong surat ke pak Polisi yaitu sebuah SIM dan sebuah STNK. Dengan sigap dia memeriksa mulai dari STNK dan mencocokkan dengan nomor kendaraan kami ,dan ternyata sesuai. Kemudian dia memeriksa SIM dan ternyata SIM masih berlaku dan tertulis akan berakhir pada September 2013 artinya tidak ada pelanggaran surat surat. Sambil mengembalikan kedua surat itu dan langsung saya simpan,  pak Polisi memberi tanda Chek di bagian depan kaca motor menandakan bahwa pemeriksaan sudah clear dan dinyatakan tidak bermasalah, lalu menyuruh kami untuk pergi.
Syukur Tuhan.....ternyata tidak ada masalah, tapi dalam hati kecil saya masih penasaran, apa benar SIM saya masih aktif ? Tapi bukankah minggu lalu saya check bahwa SIM itu sudah expired ? Sambil mikir pingin tau..kami terus melaju untuk mencari informasi sekolah buat anak-anak.
Ternyata ,setiap kami mampir disekolah untuk mendapatkan informasi, baik swasta maupun national plus dan International semuanya masih belum mengeluarkan daftar biaya untuk tahun ajaran baru. Oh.....terlalu cepat untuk minta informasi pikirku. Tapi minimal saya sudah bisa membedakan fasilitas dan beberapa informasi penting dari beberapa sekolah tersebut. Yang jelas mungkin sekali lagi saya harus berkunjung untuk mendapatkan informasi yang tepat.

Tidak menunggu waktu yang lama kami harus pergi kebeberapa tempat lainnya sambil makan siang tentunya ,dan segera setelah itu kami mengarahkan motor kami untuk pulang kerumah.
Gerimis tipis yang menjemput sampai kembali kerumah dari perjalanan yang lumayan melelahkan . Istrahat , jelas itu yang di butuhkan untuk memulihkan stamina, seakan baru pulang dari gurun pasir ditempa debu dan terik matahari, karena kota ini selain terkenal dekat dengan Singapore,juga terkenal dengan debu bila musim panas dan lumpur pada musim hujan.
Perlahan saya mulai mengeluarkan dompet untuk meyakinkan bahwa SIM motor yang saya punya masih valid alias belum habis masa berlakukanya seperti pengecekan pak Polantas.

My goodness..........ternyata apa yang saya sodorkan ke  Polantas ketika ada pemerikasan itu bukan sebuah SIM motor. Sebab jelas SIM motor tertulis masa berakhir September tahun lalu. Ha......?  SIM apa yang Pak Polantas Periksa ? Adalah sebuah SIM mobil, dan sesungguhnya jelas dan seharusnya menyodorkan SIM Motor tentunya.
Thanks God......terus terang saya tidak bermaksud untuk berbohong dan menyodorkan SIM mobil ketika saya mengendarai Motor...dan ternyata pak Polantas tidak jeli untuk memeriksa atau memang God help me to solve this problem. I believe so.....and defentetlly I say yess, God the only the person helped. Shuyo kanshashimasu.
Saya cuma berpikir, andai saja saya tidak ditolong oleh Tuhan maka kemungkinan besar bahkan dipastikan akan ditilang dan di denda. Serta mengharuskan saya untuk ikut disidang bila saya menyodorkan SIM yang sudah expired. Saya cuma berkakata Thanks God for your mercy. Saya harus menyadari bahwa lain kesempatan tidak akan mengendarai Motor terlalu jauh dari rumah bila SIM belum diperbaharui.

0 komentar:

Posting Komentar