Rabu, 18 November 2009

Menanggalkan Beban


Perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup jangan seperti orang bebal tapi seorang arif.
sebuah dongeng yang sudah diceritakan dengan berbagai versi tapi kali ini mari kita coba merenungkannya kembali karena hal ini sangat relevan dengan kehidupan setiap manusia yang tidak menyadarinya.

Seorang penempuh perjalanan yang nyata benar kelelahan, dijalan yang penuh debu, dan memanggul sebuah batu besar dipundaknya, tas punggung penuh dengan batu-bata, sebuah labuh besar diatas kepalanya, dan ilalang terikat disekeliling kakinya sehingga
 dia hanya mampu melangkah pendek-pendek. seperti yang dapat kita bayangkan, ia berjalan dengan susah payah, bungkuk, kemajuannya lamban dan berat, pergumulan fisiknya luar biasa.

Seorang yang sedang duduk ditepi jalan menyapanya dan bertanya"'mengapa anda membebani diri anda dengan batu besar dan juga dipundak anda.?"

Secara tak terduga sang penempuh jalan menjawab,"hmm.Sebelum anda menyinggungnya, sesungguhnya saya tidak pernah memperhatikannnya lho, bahkan saya juga tidak memikirkan kenapa saya membawanya". Setelah beberapa lama merenung maka sang penempuh jalan itu menurunkan batunya,meninggalkan ditepi jalan, melanjutkan perjalanannya, sedikit lebih tegak,sedikit lebih cepat.

Tidak jauh dari sana, ia berjumpa dengan orang lainnya yang menanyakan soal ransel yang penuh batu itu,"hmm'. Untung anda menanyakannya' kata sang penempuh jalan. sebelumya tidak terlalu saya perhatikan, apa yang saya bawa dalam ransel saya.
Ia keluarkan semua batu tersebut, meninggalkannya di tepi jalan dan melanjutkan perjalanannya.

Tidak jauh dari sana, seorang anak yang sedang bermain dipinggir jalan itu memangggilnya. Hei ..mengapa kakinya dilitkan dengan ilalalng..?sang penempuh jalan itu mengeluarkan pisaunya dan memotong ilalang yang terlilit di kakinya tersebut.

Satu persatu yang berada di tepi jalan tersebut menyadarkan sang penempuh perjalanan tentang beban-beban yang tidak perlu. Jadi satu persatu, ia memperoleh kesadaran baru, menolak beban lamanya dan meninggalkan ditepi jalan. Akhirnya ia benar-benar bebas, dan berjalan tergak selayaknya manusia.

Apakah masalahnya itu batu besar, batu kecil dan ilalang..? Sama sekali bukan, Masalah satu-satunya adalah ketidak sadarannya akan semuanya itu, maka kita diingatkan untuk memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup dan tidak bebal tapi arif.

Ganbatte...

0 komentar:

Posting Komentar